Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Semangat dan Keberanian’ Category

Di Shiffin

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra.

Khotbah No 65 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Di hari-hari Shiffin Amirul Mukminin a.s. berkata kepada para sahabatnya

Wahai jamaah muslimin! Jadikanlah takwa kepada Allah syiar kehidupan Anda. Busanailah diri Anda dengan kedamaian pikiran, dan katupkanlah geraham Anda karena hal itu membuat pedang meleset dari tengkorak. Lengkapkanlah perisai Anda dan goyanglah pedang Anda di sarungnya sebelum menghunusnya. Hadapkan mata Anda kepada musuh. Gunakan kedua ujung lembing Anda dan pukullah (musuh) dengan pedang, sambil mengingat bahwa Anda berada di hadapan Allah dan bersama sepupu Nabi. Ulangi serangan Anda dan malulah untuk melarikan diri, karena hal itu memalukan bagi keturunan yang akan datang dan api (pembalasan) di Hari Pengadilan. Berikan hidup Anda dengan sukarela dan hadapilah kematian dengan enteng. Berhati-hatilah atas massa besar ini, dan kemah yang telah didirikan, dan bidiklah pada pusatnya, karena iblis sedang bersembunyi di sudutnya. la telah mengulurkan tangannya dan telah menahan kakinya ke belakang untuk melarikan diri. Teruslah bersabar sampai cahaya Kebenaran menjadi fajar atas diri Anda.

“Padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.” (QS. 47:35)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra.

Khotbah No 54 Dari Kitab Nahjul Balaghah:

Ketika Amirul Mukminin menunda untuk mengizinkan mereka bertempur di Shiffin, ia berkata:

Tentang perkataan Anda apakah (penundaan) ini adalah karena ketidak-sukaan saya pada kematian, maka demi Allah saya tidak peduli apakah saya maju kepada maut atau maut maju kepada saya. Tentang kesan Anda bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh kekhawatiran saya tentang orang Suriah, demi Allah saya tidak menunda perang walaupun sehari, kecuali dalam harapan bahwa suatu kelompok mungkin bergabung dengan saya, mendapatkan petunjuk melalui saya dan melihat cahaya pada saya dengan mata mereka yang lemah. Ini lebih saya cintai daripada membunuh mereka dalam keadaannya yang sesat, walaupun mereka akan memikul dosa mereka sendiri.

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 37 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Ucapan Amirul Mukminin yang seperti Khotbah. Tentang Keteguhannya dalam Agama dan yang Terdahulu Beriman

Saya melaksanakan kewajiban ketika orang lain kehilangan keberanian (untuk melakukannya), dan saya maju ke depan ketika orang lain menyembunyikan diri. Saya bicara ketika orang lain tinggal membisu. Saya bertindak dengan cahaya Ilahi ketika orang lain tinggal berdiri. Saya yang paling lembut di antara mereka dalam suara, tetapi yang tertinggi dalam maju ke depan.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 16 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Diucapkan saat pembaiatan kepadanya di Makkah

Tanggung jawab atas apa yang saya katakan terjamin, dan saya bertanggung jawab untuk itu. Orang yang telah melihat dengan jelas hukuman-hukuman percontohan (yang diberikan Allah kepada kaum-kaum) di masa lalu, dicegah oleh takwa untuk jatuh ke dalam keragu-raguan. Hendaklah Anda ketahui bahwa kesukaran-kesukaran yang menimpa Anda sama dengan yang terjadi ketika Nabi SAWW mula-mula diutus. Demi Allah yang mengutus Nabi dengan iman dan kebenaran, Anda akan dijungkirkan dengan keras, digoncang dengan pahitnya seperti dalam menampi, dan diaduk sepenuhnya seperti dengan mengayok dalam belanga, sehingga orang-orang Anda yang rendah menjadi tinggi dan yang tinggi menjadi rendah, yang di belakang akan sampai ke depan dan yang di depan akan menjadi terbelakang.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 11 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Pada Perang Jamal ketika menyerahkan panji kepada Muhammad ibn Hanaflah[1]

Gunung-gunung boleh berpindah dari posisinya,[2] tetapi Anda tak boleh berpindah dari posisi Anda. Katupkan gigi-gigi Anda. Pinjamkan kepala Anda kepada Allah. Tancapkan kaki Anda di tanah. Hadapkan mata Anda kepada musuh yang terjauh dan tutuplah mata Anda (pada banyaknya jumlah mereka). Dan teruslah yakin bahwa pertolongan hanyalah dari Allah Yang Mahasuci.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 10 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Pada Perang Jamal ketika menyerahkan panji kepada Muhammad ibn Hanaflah

Hati-hatilah! Setan[1]’ telah menghimpun kelompoknya dan mengumpulkan tentara berkuda dan infantrinya. Bersama saya adalah kebijaksanaan. Saya tak pernah menipu dan tidak pula saya tertipu. Demi Allah, saya akan mengisi sepenuh-penuhnya bagi mereka sebuah kantong kulit dari mana hanya saya sendiri akan menimba air. Mereka tak dapat berpaling darinya dan tak dapat pula mereka kembali kepadanya.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 6 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Diucapkan ketika dinasihati supaya tidak memburu untuk memerangi Thalhah ibn ‘Ubaidillah dan Zubair ibn al-‘Awwam[1]

Demi Allah, saya tidak hendak menjadi seperti rubah, yang pura-pura tertidur oleh (bunyi) lemparan batu yang terus-menerus sampai orang yang mencarinya mendapatkannya atau orang yang sedang mengintainya menaklukkannya. Malahan, saya akan selalu menyerang si penyeleweng kebenaran dengan bantuan orang-orang yang maju ke arahnya, dan orang-orang pendosa dan peragu dengan bantuan orang-orang yang mendengarkan dan menaati saya, sampai hari (kematian) saya tiba. Demi Allah, hak-hak saya telah direbut secara terus-menerus sejak hari wafatnya Nabi SAWW hingga hari ini.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 5 Dari Kitab Nahjul Balaghah: Diucapkan ketika Nabi (saw) wafat dan ‘Abbas serta Abu Sufyan ibn Harb menawarkan diri untuk membaiat Amirul Mukminin untuk jabatan khalifah.

Wahai manusia![1] Menghindarlah dari gelombang-gelombang bencana dengan bahtera keselamatan, berpalinglah dari jalan perpecahan dan tanggalkanlah mahkota kesombongan. Beruntunglah orang yang bangkit dengan sayap (berkuasa) atau dia dalam kedamaian dan orang lain menikmati ketenteraman. (Kekhalifahan) itu adalah seperti air kabur atau sebagai suatu suapan yang akan mencekik orang yang menelannya. Orang yang memetik buah sebelum matang adalah seperti orang yang menanam di ladang orang.

(lebih…)

Read Full Post »

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra. Khotbah No 4 Dari Kitab Nahjul Balaghah:

Melalui kami Anda beroleh petunjuk dan mendapatkan kedudukan tinggi, dan melalui kami Anda keluar dari malam gelap. Telinga yang tidak hendak mendengar teriakan mungkin menjadi tuli. Bagaimana mungkin seseorang tetap tuli terhadap teriakan nyaring (Al Quran dan Nabi) akan mendengar suara (saya) yang lemah. Hati yang selalu berdebar (dengan takwa kepada Allah) akan mendapat kedamaian.

(lebih…)

Read Full Post »